Kamis, 24 Maret 2011

Sillaturrahmi

Sebuah kerajaan yang penuh dengan tata krama di dalamnya. Seorang raja bijak mempunyai seorang anak dan benar benar menatannya baik dalam perbuatan maupun dalam perkataan. Kata yang terdengar sopan di luar lingkungan kerajaan bisa jadi merupakan kata yang sangat kasar di dalam lingkungan kerajaan. satu kata yang akan dibahas adalah PIPIS. Anak raja yang masih kecil tersebut sudah biasa diajari bagaimana cara caranya apabila ia ingin pipis (kencing) dan dia harus mengatakan romo adek badhe nyanyi (nyanyi adalah kata ganti untuk pipis yang lebih sopan).
Suatu hari anak dari raja tersebut menginap dirumah neneknya dari ibunya. Disana tidak ada kata ganti seperti itu. Tibalah pada suatu malam:
Anak raja: eeehh, (tidak tenang tidur karena pingin pipis).

Nenek: Kenapa cu (dengan rasa khawatir yang memuncak).

Anak raja: Karena harus ijin dulu kalau mau pipis, akhirnya ia pun bilang  nek, adek pengen nyanyi (berarti dia ingin pipis).

Nenek: Tidak boleh, ini sudah malam takut mengganggu orang-orang yang sedang tidur (ia tidak tahu kalau nyanyi adalah pipis).

Anak raja: Tapi adek sudah tidak tahan lagi nek, adek pengen nyanyi.

Nenek: jangan, besok saja ya nyanyinya. Tidur lagi!

Mau tidak mau ia harus menahan pipisnya dan kembali pipis karena neneknya salah paham. Setelah beberapa menit dia terjaga dan begitu seterusnya karena ia benar benar pengen pipis. Akhirnya ia bilang lagi pada nenek tersebut.

Anak raja: Nek, adek pengen nyanyi. Adek sudah tidak tahan.

Nenek: Jangan cu, takut mengganggu orang karena sudah malam. Nyanyinya besok saja ya!

Anak raja: (Dengan muka pasrah dan mata yang tampak gelisah) tapi nek, adek sudah benar banar tidak kuat lagi.

Karena tidak tega dan sang anak raja yang terus mamaksa akhirnya nenek itu menuruti apa maunya.

Nenek: Ya sudah, nyanyi di kuping nenek saja tapi jangan keras keras ya!

Akhirnya anak raja yang masih kecil itu menuruti apa yang dikatakan oleh neneknya. CUUUUUUR pipislah ia dikuping neneknya.

Dan apa yang terjadi selanjutnya bisa kamu bayangkan sendiri. Inilah akibatnya kurangnya silaturrahmi yang didalam silaturrahmi tersebut mengandung komunikasi yang sangat penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coba Halaman-Halaman Berikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...